28 June 2013

8.2 saat

Suatu penceritaan yang bermula di laman umum. Dikelilingi berbilang bilang lagi homosapiens lain tapi entah mengapa saat itu sepasang retina yang melekat di soket mata ini bagaikan terfokus .Penglihatan aku bagaikan terkabur , ala ala fungsi macro yang disemat dalam DSLR yang mencanak harganya dan telefon telefon pintar dalam poket manusia yang bernyawa. Kalau kau masih tak dapat nak hadam bagaimana , aku cadangkan kau hadam cerita cerita klishe romantic yang berlambak boleh kau cari.

            Dia bukan alien . Bukan juga makluk hijau bermata putih. Dan bukan juga jauh berbeza dari dengan homosapiens berchromosome XX lain yang turut memenuhi ruang pandangan mataku.Tapi entah mengapa , saat kepalaku terpaling menghadap dia , sternocledomastoid muscle yang menyokong pergerakan leherku seakan akan memaksa leherku mengikut arah pergerakan dia. Disupport pula oleh retinaku yang telah sedia terfokus , memerhati gerak geri dia.Ah , mereka ( urat leher dan mata) Tag Team rupanya , cilakak. Barangkali kami berjarak satu tiang lampu , aku lupa.

            Dan yang pasti aku ingat adalah apa yang menyusul . Antara saat yang paling aku tak boleh lupa , sehinggakan saat nafas yang aku hela ini. Iya ! saat sternocledomastoid muscle dia juga memalingkan wajah dia menghadap aku. Aku pasti sepasang retina juga sedang terfokus kepada aku . Saat ini , waktu bagaikan terhenti . Semua homosapiens yang sebelum ini mengelilingi , bagaikan hilang menyepi . Bagaikan saat itu , hanya ada aku , dia dan Dia yang Maha Melihat. Aah ! Rupanya 2 pasang retina dan 2 pasang sternocledomastoid mucsles ini Tag Team juga !

          Di saat terhentinya masa itu , aku berkira , satu , dua , tiga , empat , lima , enam, tujuh , lapan perpuluhan dua saat aku menatap , dibalas empat perpuluhan lima . Pertentangan selama 4.5 saat kurang lebih yang aku alami itu , tiada tertanding. Pernah aku baca , andai makhluk XY selesa melihat wajah XX melebihi 8 saat tanpa sepatah kata , itu mungkin cinta pandang pertama. Manakala , makhluk XX hanya 4 saat kurang lebih kerana mereka dianugerahkan Maha Pencipta sifat pemalu sejak azali lagi. Well, masuk akal.

         Dia kemudian tertunduk, malu . Kemudian dia melemparkan senyuman sebelum berlalu. Aku tanpa sedar , sudah sedia tersenyum sendirian. Bagaikan aku terapung di awang awangan menafikan hukum fizik . Lantaklah , ini perasaan. Perasaan ini ilusi dan imaginasi , yang boleh diselami tapi tak dapat disentuh. Apa ke jadah nak ikut hukum fizik lagi ? Yang pasti senyuman hari itu , aku masih ingat sehingga hari ini. Seharian pipi terasa panas , bibir mengukir senyuman. Seharian lagu "Feeling Good " nyanyian Michael Buble' bermain di kepala.
 
            Feeling Good by Michael Buble'
 

26 June 2013

Kulihat di luar jendela

Siang,
aku lihat di luar jendela ,
tanah yang ku pijak ,
menderita,
langit yang ku dongak,
merana...

Malam,
aku lihat di luar jendela,
bintang yang bersinar,
hilang,
bulan yang bercahaya,
merah...

Kulihat di luar jendela,
aku tertanya ,
nikmat Dia yang manakah telah kita dustakan ?


Wordless Hazy day

Haze ? No Problem